Sukabumi, Minggu (09/11/2025) – Semangat gotong royong kembali membara di Desa Cikahuripan. Pasca banjir yang melanda kawasan sekitar sungai, warga bersama Jaro Midun bergerak cepat melakukan penanganan darurat. Hari ini, mereka kompak satu hati satu rasa: estafet angkut batu untuk mengisi bronjong di titik-titik rawan longsor dan erosi.
Bronjong—struktur kawat berisi batu—menjadi solusi utama untuk memperkuat tanggul sungai dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Yang menarik, proses pengangkutan material dilakukan secara estafet oleh warga dari berbagai dusun. Anak-anak muda, ibu-ibu, hingga para sesepuh ikut turun tangan, membentuk barisan gotong royong yang penuh semangat dan canda tawa.
Jaro Midun, Kepala Desa Cikahuripan, turut berada di tengah warga. Ia tak hanya memberi arahan, tapi juga ikut mengangkat batu bersama masyarakat.
“Ini bukan sekadar bronjong, ini simbol kebersamaan. Kita jaga Cikahuripan sama-sama, demi desa yang bermartabat dan Sukabumi yang mubarokah,” ujar Jaro Midun dengan penuh haru.
Musyawarah dan aksi lapangan ini menjadi bukti bahwa kekuatan desa bukan hanya pada anggaran, tapi pada solidaritas warganya. Di tengah keterbatasan, Cikahuripan menunjukkan bahwa gotong royong adalah warisan yang hidup dan terus menguatkan.
Langkah ini juga menjadi bagian dari cipta kondisi untuk kenyamanan dan keamanan bersama. Dengan sungai yang lebih tertata dan lingkungan yang dijaga, warga bisa kembali beraktivitas dengan tenang.
Cikahuripan bergerak, Sukabumi bersinar, dan Jawa Barat kembali menunjukkan jati dirinya sebagai provinsi yang istimewa—karena warganya tak hanya bicara, tapi bekerja bersama.










