Wartascn.com, Cikahuripan, Cisolok — Di tengah genangan lumpur dan reruntuhan harapan, senyum Bu Kades Desa Cikahuripan tetap merekah. Banjir bandang yang melanda wilayah Kecamatan Cisolok, Sukabumi, tak mampu meruntuhkan semangat dan kasih sayang pemimpin desa yang bersahaja ini.
Tanpa mengenal lelah, Bu Kades turun langsung ke dapur umum, memasak bersama warga, menyusun nasi bungkus penuh cinta. Tak ada kata “capek” dalam kamusnya. Usai memasak, beliau sendiri yang mengantar nasi bungkus ke rumah-rumah warga terdampak, menyapa dengan pelukan hangat dan kata-kata penguat: “Kita bangkit bersama, dalam keberkahan Sukabumi Mubarokah.”
Di tengah bencana, Bu Kades menjadi pelita. Ia tak hanya memimpin, tapi merangkul. Ia tak hanya hadir, tapi menghidupkan harapan. Sikapnya yang bersahaja dan penuh cinta menjadi simbol kekuatan perempuan pemimpin yang mengayomi, membuktikan bahwa kepemimpinan bukan soal jabatan, tapi soal hati yang tulus untuk warganya.
“Bu Kades itu seperti ibu bagi kami. Di saat kami bingung dan takut, beliau datang membawa makanan dan semangat,” ujar salah satu warga sambil menahan haru.
Desa Cikahuripan dilanda banjir, tapi semangat gotong royong dan cinta kasih tak pernah surut. Di bawah kepemimpinan Jaro Midun dan Bu Kades, warga percaya: dari lumpur pun bisa tumbuh bunga harapan.










