Sukabumi – Dalam dunia yang dipenuhi dengan informasi, sering kali kita terjebak dalam perangkap fitnah dan hasutan. Ruslan Raya mengatakan jangan kita dibuat rendah dan bodoh oleh fitnah dan hasutan, kita harus hadir untuk menggugah kesadaran kita tentang pentingnya berpikir kritis dan memeriksa kebenaran sebelum mempercayai sesuatu.
Sebagaimana dinyatakan dalam kutipan yang menggetarkan hati: “Rusaknya akal budi dan hilangnya cahaya ilahi saat orang dikuasi Fitnah. Fitnah itu dibuat oleh orang kejam, disebarkan oleh orang jahat, didengar oleh orang dzalim, dan dipercaya oleh orang bodoh.” Dalam perjalanan hidup, Ruslan Raya mengatakan, bahwa sering mendapati diri kita membenci seseorang hanya berdasarkan kabar buruk atau negatif tanpa mempertimbangkan kebenaran. Hal ini menunjukkan bahwa siapapun—apakah mereka memiliki pangkat, jabatan, atau titel—yang terjebak dalam fitnah tersebut sejatinya menjatuhkan diri mereka ke dalam kerendahan dan kebodohan.
Pesan Ruslan raya Mata Sosial, mengajak kita untuk tidak mudah terprovokasi oleh omongan orang lain, baik itu berupa pujian maupun cacian. Mari kita gunakan nurani, akal pikiran, kecerdasan emosional, dan sosial kita untuk mempertimbangkan setiap isu yang muncul. Seperti yang diungkapkan oleh Donald Stener, seorang psikolog, intelegensi adalah kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang ada untuk memecahkan berbagai masalah. Jadi, titik dimana seseorang menjadi cerdas atau bodoh terletak pada kemampuannya menerima informasi, terutama yang bersifat fitnah dan hasutan.
Dalam konteks Islam, fitnah bukan hanya sekadar omong kosong; ia diartikan sebagai ujian dan siksaan. Al-Qur’an mencatat dalam Surat al-Baqarah ayat 217 bahwa fitnah dapat lebih besar dosanya daripada membunuh. Juga dalam Surat Ali Imran ayat 7, fitnah digambarkan sebagai keraguan yang ditimbulkan oleh orang-orang yang condong kepada kesesatan. Ini adalah pengingat bagi kita untuk selalu memverifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya, menjaga lisan kita, serta memperkuat silaturahmi.
“Tentunya kita berharap agar masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi berita dan isu yang beredar. Mari kita bersama-sama menolak fitnah dan membangun dunia yang lebih harmonis, di mana kebenaran dan keadilan menjadi landasan kita. Cek dalam hati kita sejauh mana kita merespon setiap isu yang terjadi. Bersama, kita bisa menciptakan perubahan positif dan hidup menjadi lebih baik, ingat hidup lebih baik tidak diukur dengan materi dan kekuasaan tapi cobalah berfikir bahwa kebahagian hati dan ketenangan hidup teramat sangat indah jika kita mengikuti anjuran Tuhan,” tutup Ruslan Raua Mata Sosial sambil seruput kopi.
#RuslanRaya #Mata Sosial #TolakFitnah #CerdasBermedia #Cerdas Merespon #Cerdas Bersosial