Sukabumi — Di tengah proses pemulihan pasca-bencana banjir dan longsor, Kepala Desa Cikahuripan, Heri Suryana atau yang akrab disapa Jaro Midun, menyampaikan harapan besar dari masyarakatnya: pemasangan tanggul sementara dengan bronjong di titik-titik rawan banjir.
Menurut Midun, langkah ini sangat penting untuk mencegah terjadinya banjir susulan yang bisa kembali mengancam keselamatan warga dan memperlambat proses pemulihan.
“Dikhawatirkan kalau tidak dipasang bronjong di beberapa titik yang rawan, kami kebanjiran lagi,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa meski sifatnya sementara, pemasangan bronjong dapat memberikan perlindungan awal yang signifikan bagi warga.
“Ya minimal kalau sudah dipasang bronjong akan semakin meminimalisir bencana,” tambahnya.
Midun berharap pemerintah daerah, provinsi, atau pusat dan instansi teknis segera menindaklanjuti kebutuhan ini, mengingat kondisi geografis dan cuaca yang masih berpotensi memicu banjir. Ia juga mengajak semua pihak untuk melihat langsung kondisi lapangan dan mendengar aspirasi warga yang masih berjibaku dengan lumpur dan kerusakan.
Bagi warga Cikahuripan, bronjong bukan sekadar batu dan kawat—ia adalah harapan yang dibentuk dari gotong royong dan kepedulian, agar desa mereka bisa berdiri lebih kuat menghadapi musim hujan yang belum usai.





